p KONSEP KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD DAN RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

Authors

  • Pasiska Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuk Linggau
  • Hecksa Manora Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuk Linggau
  • Nurlila Kamsi Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari Lubuk Linggau

DOI:

https://doi.org/10.37092/bouseik.v3i2.1290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep kepribadian menurut Sigmund Freud yang terdiri atas tiga struktur utama, yaitu Id, Ego, dan Superego, serta menganalisis relevansinya dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam pada anak usia dini. Freud memandang kepribadian manusia sebagai hasil interaksi dinamis antara dorongan naluriah (Id), mekanisme penyesuaian realitas (Ego), dan sistem nilai moral (Superego). Id beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle) yang berorientasi pada pemuasan kebutuhan instingtif tanpa mempertimbangkan realitas atau moralitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas (reality principle) dengan fungsi mengatur dan menengahi dorongan Id agar dapat dipenuhi secara realistis. Superego berperan sebagai pengendali moral dan etika yang diperoleh dari internalisasi nilai-nilai sosial, budaya, dan agama. Dalam perspektif Islam, ketiga struktur kepribadian tersebut memiliki kemiripan dengan konsep tingkat-tingkat nafs dalam Al-Qur’an: nafs ammarah (cenderung pada keburukan), nafs lawwamah (jiwa yang menyesali kesalahan), dan nafs muthmainnah (jiwa yang tenang karena taat kepada Allah). Pendidikan Islam pada anak usia dini memandang bahwa pembinaan kepribadian harus dimulai dengan mengarahkan dorongan naluriah (padanan Id) melalui pengendalian diri (padanan Ego) dan pembiasaan nilai-nilai iman, takwa, dan akhlak (padanan Superego). Proses ini dilakukan melalui pendekatan tarbiyah yang menyeluruh, meliputi keteladanan (uswah hasanah), pembiasaan ibadah, penanaman adab, serta penguatan fitrah tauhid. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun teori Freud berakar dari pemikiran Barat sekuler, prinsip keseimbangan antara dorongan, realitas, dan moralitas dapat diadaptasi dalam pendidikan Islam anak usia dini dengan penyesuaian paradigma teologis. Integrasi konsep Freud dengan ajaran Islam memberikan kerangka komprehensif bagi pengembangan kepribadian anak yang harmonis, sehingga mereka tumbuh sebagai individu yang sehat secara psikologis dan kokoh secara spiritual.

Published

2025-12-05

Issue

Section

Articles